Kendati terbit lebih dari tiga dekade lalu, buku ini masih penting dibaca saat ini di tengah polemik berbagai kebijakan pemerintah di TN Komodo yang cenderung berupaya meminggirkan Ata Modo.
Kisah Molas, tokoh utama dalam novel ini, bisa menjadi lensa untuk melihat secara kritis fenomena sosial-budaya yang masih menjadi masalah serius hingga kini, yakni dominasi budaya patriarki atas perempuan dan bagaimana cara melawannya
Judul: Negara Bukan-bukan? Driyarkara tentang Pancasila dan Persoalan Relasi Agama dan Negara, Penulis: Silvano Keo Baghi, Jumlah halaman: 242, Tahun terbit: 2016, Penerbit: Ledalero, Maumere
Akhir-akhir ini, ruang publik kita sedang dijejali isu dan fenomen...
Oleh: REDEM KONO
Judul Buku: Sejarah Gereja Katolik Pulau Timor dan Sekitarnya Tahun 1556-2013, Tahun Terbit: 2013, Penerbit: Lappop Press, Penulis: Dr. GregorNeonbasu, SVD; Drs. Ladislaus Naisaban, MA; Drs. Niko Tnano, MA, Tebal Buku: 407 halaman
Pada...
Oleh: Ryan Dagur
Saat Otonomi Daerah (otda) diterapkan dengan buahnya desentrasilasi kekuasaan, ada harapan, jalan menuju kesejahteraan yang merata untuk semua daerah bakal terwujud. Harapan itu lahir dari logika demikian:...
Telantarnya terminal ini yang berdampak pada kesemrawutan kota menimbulkan pertanyaan terkait komitmen pemerintah menata Labuan Bajo sebagai 'smart city'
Para wartawan menyebut permintaan maaf Kapolda NTT membuktikan bahwa mereka tidak menyebarkan hoaks saat menulis berita terkait pemukul seorang anggota polisi oleh Kapolres Mabar